MAKNA BUNGA LOTUS

Bunga teratai
adalah bunga nasional di India, karena diannggap sebagai simbol dari Kebenaran,
Kesucian dan Keindahan (Satyam-Shiwam-Sundaram).
Itulah
sifat-sifat agung Hyang maha Esa. Itulah sebabnya sering kita jumpai
istilah-istilah terhormat di berbagai shashtra-widhi seperti mata-teratai sang
Wishnu, kaki teratai Sri Satya Sai Baba, hati-teratai dan lain sebagainya,
isitlah ini bermakna bahwasanya Awatara atau resi suci yang dimaksud bersifatkan
ketiga simbol di atas.
Motif-motif
lotus dan teratai ini selalu hadir di berbagai kuil, candi, perhiasan dan
ornament-ornamen yang disakralkan. Lotus juga dinamakan Kamal, Kamala,
Kamalakshi, Padma, dsb. Yang kesemuanya berarti teratai.
Konon Hyang
Narayana, Wishnu, Lakshmi, Ganeshya, Brahma dan Saraswati selalu digambarkan
duduk di atas bunga teratai raksasa. Makna bunga ini sangatlah tinggi. Teratai
hanya dapat tumbuh di lumpur dan air keruh, namun setelah bunganya mekar, maka
sulit sekali bahkan untuk benda sebersih apapun untuk melekat di kelopak
bunganya karena sangat berminyak. Demikian juga dengan manusia yang tadinya
bergelimangan dosa, seandainya suatu hari disentuh olehNya, maka iapun akan
disuckikan ibarat teratai ini.
Bunga teratai
mekar di kala terang dan ufuk padi dan menutup kelopaknya di kala gelap dan
malam hari. Demikian juga sabda para resi akan halnya dengan jalan pikiran kita
manusia ini yang akan “mekar” kalau tersentuh oleh cahaya ilmu-pengetahuan
sejati dan tertutup dalam kegelapan hidup ini. Sri Kreshna dalam Bhagawat-Gita
bersabda :
Barangsiap
melaksanakan bebagai tindakan-tindakannya, dengan senantiasa menghaturkan (Semua
itu) kepada Brahman Hyang Maha Kuasa, sambil melepaskan segala keterikatannya,
maka insan tersebut tidak akan ternoda oleh dosa, ibarat kelopak bunga teratai
yang tak tersentuh oleh air yang menunjangnya.

Salah satu
posisi duduk meditasi yang paling efektif adalah posisi yang disebut Padmasana,
yaitu diduk dalam posisi teratai (maksudnya sesuci teratai). Secara yoga
spiritual sistim chakras di dalam tubuh kita juga diilustrasikan dalam bentuk
teratai yang berwarna-warni. Misalnya Sahasra Chakra di ubun-ubun kepala
dilukisakan sebagai bunga teratai berkelopak seribu, yang kalau “mekar” akan
menyathukan sang sadhaka dengan Yang Maha Esa.
Sebelumnya di
atas tertulis bahwa sekuntum bunga teratai lahir dari pusar Sang Maha Wishnu dan
dari bunga ini lahir Sang Pencipta, Dewa Brahma. Lotus atau teratai ini, dengan
demikian juga melambangkan Brahmaloka. Simbol Swastika Sri Ganeshya konon
berasal dari makna teratai ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar